Media Jerman, Der Spiegel dalam sebuah laporan pada hari Selasa mengabarkan bahwa pemerintah negara ini telah menyetujui ekspor sejumlah besar senjata senilai lebih dari 30 juta euro ke Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Pemerintah Jerman sebelumnya telah menyetujui pengiriman senjata senilai 160 juta euro ke Israel, meskipun ada kekhawatiran internasional mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan rezim Zionis.
Menurut Der Spiegel, Jerman akan mengirimkan peralatan untuk tank Merkava ke wilayah pendudukan.
Christiane Hoffmann, Wakil Juru Bicara Pemerintah Jerman kepada wartawan menjelaskan bahwa keputusan untuk mengirim senjata Jerman ke wilayah pendudukan selalu ada, namun tidak ada keputusan untuk melarang ekspor senjata ke Israel.
Reuters sebelumnya menulis dalam sebuah laporan bahwa pengacara hak asasi manusia di Jerman telah meminta pengadilan Berlin untuk menunda keputusan pemerintah untuk mengirim 3.000 senjata anti-tank ke rezim Israel.
Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Israel melancarkan pembunuhan massal baru di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.
Menurut laporan terbaru, lebih dari 45.000 warga Palestina gugur dan lebih dari 107.000 orang terluka dalam serangan rezim Zionis di Gaza.
Rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948.
Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan dengan tujuan genosida terhadap rakyat Palestina dan perampasan seluruh tanah mereka.
Sejumlah negara, dipimpin oleh Republik Islam Iran menjadi pendukung serius pembubaran rezim kolonial Israel dan kembalinya kaum Yahudi ke negara asalnya.(PH)
342/