Dewan Tinggi HAM Iran, Rabu (25/12/2024) mengecam aksi rasisme di Prancis, dan mengecam pembunuhan dua warga Iran di negara itu. “Pemerintah Prancis, harus bertanggung jawab atas pembunuhan dua warga Iran, dan menjelaskan masalah ini kepada publik,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Dewan Tinggi HAM Iran, menegaskan bahwa pemerintah Prancis, harus menunjukkan bukti-bukti akurat terkait kasus ini, dan secara transparan, menyampaikan motif pelaku.
Dewan Tinggi HAM Iran menambahkan, “Jika pemerintah Prancis, tidak melakukannya, maka peristiwa ini dapat memunculkan pertanyaan-pertanyaan serius terkait keamanan warga asing di Prancis, dan kinerja sistem peradilan serta keamanan negara ini.”
Belum lama ini, dalam sebuah serangan bersenjata mencurigakan atas motif rasisme di Dunkirk, Prancis, dua warga Iran, bernama Hamid Ghorbani, dan Hadi Rostami, terbunuh akibat ditembak di bagian kepala oleh seorang warga Prancis.
Mengingat tidak jelasnya hubungan di antara para korban, maka muncul berbagai spekulasi terkait kemungkinan adanya motif-motif rasisme atau bahkan teror dalam serangan tersebut.
Meski sampai sekarang pemerintah Prancis belum mengumumkan bahwa ini adalah kasus pembunuhan atau teror yang direncanakan, akan tetapi bukti-bukti dan sisa-sisa penembakan menunjukkan aksi kekerasan terhadap warga asing.
Sekalipun pemerintah Prancis, secara lahir sedang berusaha menunjukkan negaranya sebagai tempat lahir demokrasi, kebebasan berpendapat, dan ramah imigran, namun dalam praktiknya kerap terjadi perilaku buruk yang tidak bisa ditolerir terhadap banyak imigran terutama kulit hitam atau orang Asia. (HS)
342/