Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon mengatakan: "Perlawanan dan front-front perlawanan tidak bergantung pada individu, tetapi bergantung dan terkait dengan agama, pemikiran, keyakinan, dan prinsip. Oleh karena itu, sejak hari kesyahidan Sayid Hassan Nashrallah hingga hari ini, jalur perlawanan tidak mengalami perubahan."

2 Oktober 2024 - 04:32
 Kesyahidan Sayid Hasan Nasrallah adalah Kerugian Besar, Namun Jalur Perlawanan akan terus Berlanjut

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Syaikh Hasan al-Baghdadi, anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon dalam percakapan dengan reporter ABNA mengatakan: "Tanpa ragu, kesyahidan Sayid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon adalah kerugian besar tidak hanya bagi Hizbullah Lebanon tetapi juga bagi seluruh poros perlawanan dari Yaman dan Irak hingga Suriah dan Palestina serta bagi setiap orang yang merdeka di dunia dan semua bangsa yang tertindas."

Ia melanjutkan: "Kami percaya bahwa kerugian ini tidak hanya menyakitkan bagi Hizbullah, tetapi juga menyakitkan bagi semua orang yang mengenalnya. Mereka menangis untuk Syyid yang mulia ini, sebenarnya kerugian kesyahidan Syahid Nasrallah sangat besar, tetapi Allah dalam Al-Qur'an berfirman tentang Nabi Muhammad saw. ; "Muhammad (semoga Allah memberinya keselamatan dan kesejahteraan) hanyalah seorang nabi yang sebelumnya juga ada nabi-nabi yang telah meninggal, apakah jika dia meninggal atau syahid, kalian akan kembali kepada agama jahiliyah kalian?"

"Perlawanan dan front-front perlawanan tidak bergantung pada individu, tetapi bergantung dan terkait dengan agama, pemikiran, keyakinan, dan prinsip. Oleh karena itu, sejak hari kesyahidan Sayyid hingga hari ini, hubungan dan jalur perlawanan di Lebanon dan kawasan tidak mengalami perubahan baik dalam tingkat pidato maupun dalam tingkat pelaksanaan dan tindakan, artinya kinerja di lapangan, baik dan sangat baik." Tambahnya. 

Al-Baghdadi berkata: "Artinya secara konkret, program-program yang direncanakan oleh syahid Sayid Hassan Nasrallah bersama saudara-saudaranya yang mujahid di Dewan Jihad dalam pertempuran Badai Al-Aqsa untuk melawan agresi musuh Israel terhadap Palestina, seperti mencegah musuh Israel untuk mencapai tujuannya atau mencegah kembalinya para pengungsi Israel ke wilayah utara tanah yang diduduki dan menghalangi pemisahan antara front selatan dan front Gaza, program-program ini tetap ada dan dengan izin Allah, musuh tidak dapat mewujudkan salah satu dari tujuannya dan mengembalikan pengungsi Zionis ke utara Palestina yang diduduki atau menciptakan pemisahan antara front selatan Hezbollah dan front Gaza."

Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon mengatakan: "Setiap kali front Gaza berhenti, front Lebanon juga berhenti, dan setiap kali front Gaza berlanjut, front Lebanon juga akan berlanjut, dan ini adalah seluruh pembicaraan dalam perjanjian politik atau keputusan apapun yang bergantung pada penghentian perang, dan setelah penghentian perang, pembicaraan lain akan muncul."

"Pihak yang selalu melanggar perjanjian bukanlah Hizbullah, tetapi musuh Zionis yang berkali-kali melanggar janji dan kesepakatannya dengan agresi terhadap Lebanon sejak perang 33 hari atau perang Tamuz pada tahun 2006 hingga hari ini, tetapi Hizbullah tidak melanggar perjanjian-perjanjian ini." Lanjutnya. 

Al-Baghdadi berkata: "Ketika kami memulai front selatan untuk membantu rakyat Gaza, kami menargetkan daerah-daerah yang diduduki musuh, dan setiap kali mereka memperluas lingkaran perang, kami juga memperluasnya. Seperti yang dikatakan syahid Nasrallah, semakin banyak musuh memperluas lingkaran perang, kami juga akan memperluasnya, dan perang ini akan berlanjut sampai perang Gaza sepenuhnya dihentikan, dan musuh tidak dapat mencapai salah satu dari tujuannya."