Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. menyatakan: “Jalan Nabi Muhammad saw. dan Yesus Kristus a.s. adalah mencapai keadilan, kemanusiaan, dan cinta. Mereka adalah panji keadilan ilahi dan penunjuk bagi yang tersesat dan bingung untuk menyembah Allah dengan sadar serta pembawa pesan keselamatan dan pembebasan umat manusia.”

30 Desember 2024 - 18:37
Jalan Nabi Muhammad saw. dan Yesus Kristus a.s. adalah Mencapai Keadilan

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Perayaan kelahiran Nabi Kristus a.s. dihadiri oleh Ayatullah Reza Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. yang berlangsung di Universitas Internasional Ahlulbait a.s. di Teheran pada Senin (30/12).

Agama-agama ilahi berasal dari satu kebenaran

Ayatullah Reza Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. dalam acara tersebut menyatakan: “Nabi Muhammad saw. dan Yesus Kristus a.s. adalah pembawa pesan cinta, keselamatan, dan keadilan ilahi serta penunjuk bagi yang tersesat untuk menyembah Allah dengan sadar.”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. menegaskan: “Berdasarkan keyakinan kita sebagai umat Muslim, agama-agama ilahi seperti satu tubuh semuanya berasal dari satu kebenaran ilahi. Para nabi ilahi adalah makhluk yang paling sempurna dan terbaik serta pilihan Allah Yang Maha Tinggi untuk membimbing dan memandu umat manusia.”

Ia menyebut para nabi sebagai teladan individu dan sosial umat manusia dan menyatakan: “Umat Muslim menganggap Nabi Yesus a.s. sebagai salah satu dari lima nabi besar ilahi. Nabi tersebut adalah pembawa rahmat, berkah, dan petunjuk ilahi bagi manusia serta cahaya petunjuk dalam kegelapan syirik, kezaliman, dan dunia yang penuh dosa serta kesesatan yang mengarahkan semua manusia ke jalan Allah.”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. ini juga menyebut kejujuran, amanah, kasih sayang, niat baik, serta perjuangan melawan kezaliman dan korupsi sebagai sifat-sifat unggul para nabi. Sebagai contoh, menjadi amanah atas wahyu dan penyampaian ilahi, meletakkan tubuhnya dalam penderitaan dan kesulitan demi keridhaan Allah, serta hijrah di jalan Allah adalah ciri-ciri Nabi Muhammad saw., sebagaimana disebutkan dalam doa Sahifah Sajadiyah bahwa alasan hijrah Nabi dan pilihan pengasingannya adalah karena keridhaan Allah Yang Maha Tinggi dan pelaksanaan perintah ilahi.

Ayatullah Ramazani menambahkan: “Imam Sajjad a.s. menganggap janji Allah Yang Maha Tinggi tentang syafaat Nabi Akhir Zaman afs.  sebagai sesuatu yang pasti dan ia berkata, “Dan kabarkan kepada-Nya tentang kebaikan syafaat dan penerimaan perantara-Nya dalam urusan keluarga suci-Nya dan umat beriman-Nya, lebih dari apa yang telah Engkau janjikan kepada-Nya.”

Dalam bagian lain dari pernyataannya, Ayatullah Ramezani menggambarkan sosok Nabi Isa a.s. dalam buku "Pengakuan" oleh Santo Agustinus dan menekankan: “Dalam buku ini dijelaskan sifat-sifat seperti penunjuk jalan menuju ketenangan, penyelamat kehidupan manusia, dan pelindung umat manusia di alam selanjutnya, mati sebagai penebus dosa-dosa manusia dan berkorban demi keselamatan dan kebahagiaan mereka bagi Nabi Isa a.s..”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. ini melanjutkan: “Santo Agustinus menunjukkan pengorbanan Nabi Isa a.s. dan berkata: Jika tidak ada tindakan ini, manusia akan tetap terjebak dalam lumpur dosa-dosanya, dan ia juga mengakui kembali bahwa jika ia tidak bertawassul kepada Kristus, dia akan dihadapkan pada kematian dan ketiadaan, bukan pada Tuhan.”

Ayatullah Ramezani mengacu pada keyakinan Agustinus bahwa sosok Isa a.s. adalah seorang "yang disucikan" oleh Tuhan dan pengorbanan absolut, dan berkata: Isa a.s. menerima kematian untuk memberikan syafaat bagi anak-anak Adam, beliau dianggap sebagai perantara di sisi Tuhan.

Ia menyatakan: “Dalam keyakinan Agustinus, Kristus a.s. adalah perantara rahmat ilahi, bukan sebagai pembawa wahyu, melainkan sebagai perwujudan wahyu ilahi. Sebagaimana dalam agama Islam, wahyu ilahi dan Al-Qur'an diturunkan ke hati Nabi Besar Muhammad saw., dalam pandangan Kristen, wahyu ilahi itu sendiri adalah Yesus Kristus a.s.”

Ayatullah Ramezani lebih lanjut menekankan bahwa selama masa keberadaan-Nya di antara manusia, Yesus Kristus a.s. tidak pernah berhenti sejenak dalam perjuangannya melawan penindasan dan mengajak kepada kebaikan, dan Dia adalah salah satu korban terbesar dalam perjuangan melawan penindasan dan kebobrokan. Ia mengatakan: “Ini adalah pelajaran yang harus dipahami oleh umat Kristen dan Muslim, bahwa jika mereka hanya menjadi penonton dari kejahatan para penindas dan musuh kemanusiaan maka tidak akan ada jejak dari tempat ibadah dan pusat-pusat penyembahan Tuhan.”

“Jalan Nabi Muhammad saw. dan Yesus Kristus a.s. adalah mencapai keadilan, kemanusiaan, dan kasih sayang. Mereka adalah panji-panji keadilan ilahi dan penunjuk kepada yang tersesat dan bingung untuk menyembah Tuhan secara sadar, serta pembawa pesan keselamatan dan pembebasan umat manusia.” Pesannya.