Penarikan total pasukan militer Amerika dan Jerman dari Niger, dan sebagian kecil energi bersih di benua ini merupakan salah satu berita utama paling penting di Afrika saat ini.

9 Juli 2024 - 16:39
Sekilas Afrika, Isu Energi Bersih di Afrika hingga De-Amerikanisasi di Niger

Sekilas Afrika kali ini akan menghadirkan informasi penting tentang kawasan ini dari reaksi parpol islam di Maroko terhadap rezim Zionis hingga penarokan total pasukan AS dari Niger.

Partai Islam Maroko menyebut rezim Israel biadab

Abdelilah Benkirane, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Pembangunan Islam Maroko pada pertemuan sekretariat partai (badan eksekutif tertinggi) di Rabat, ibu kota Maroko mengatakan bahwa rezim Israel adalah negara yang kejam, biadab, dan tidak dapat diterima untuk menjalin komunikasi dan kerja sama sekalipun.

"Tindakan rezim Zionis terhadap warga Palestina menjadi dasar operasi Badai Al-Aqsa yang akan berujung pada kehancuran rezim ini," ujar Benkirane.

Politisi Maroko ini mengekspresikan kekagumannya atas kegigihan perlawanan Palestina dan rakyat Palestina melawan agresi rezim Zionis di Gaza, dan  mengatakan, "Mereka tidak menerima apa pun selain Islam, dan dengan spirit Islam ini, mereka melakukan tindakan-tindakan yang menakjubkan dan komitmen,".

Afrika hanya menerima 2% dari investasi energi bersih global

Meskipun Afrika hanya menyumbang empat persen dari emisi gas rumah kaca global, negara ini terkena dampak perubahan iklim secara tidak proporsional. Namun, benua ini hanya menerima sedikit investasi global dalam bidang energi terbarukan.

Berdasarkan perkiraan Badan Energi Internasional (IEA), meskipun investasi global dalam energi ramah lingkungan akan mencapai rekor $2 triliun pada tahun ini, Afrika hanya akan menerima dua persen dari jumlah tersebut.

Sementara itu, tujuh dari 10 negara yang rentan terhadap perubahan iklim berada di Afrika.

Cina eggan mengimpor minyak dari Afrika dibayangi meningkatnya pembelian minyak dari Rusia dan negara-negara Arab

Sejalan dengan meningkatnya impor minyak dari Rusia dan negara-negara Arab, pemerintah Cina mengurangi impor produk tersebut dari negara-negara Afrika.

Menurut Carnegie Foundation, sebuah lembaga think thank yang berbasis di Washington, pada tahun 2010, Angola adalah eksportir minyak terbesar kedua bagi Cina setelah Arab Saudi, namun negara Afrika tersebut akan turun ke posisi kedelapan di antara pemasok minyak Beijing pada tahun 2023. Menurut laporan ini, antara tahun 2019 dan 2023, Cina telah meningkatkan impor minyaknya dari UEA, Malaysia, Kazakhstan, dan Kuwait.

Faktor yang memperparah aktivitas saudara angkat Daesh di Afrika

Menurut laporan Pusat Studi Strategis Dimensi, selama dua bulan April dan Mei 2024, aktivitas kelompok teroris Jabhat al-Nusra telah meluas di negara-negara pesisir Afrika, khususnya Burkina Faso, Mali, dan Nigeria.

Mei lalu, kelompok teroris ini mengaku bertanggung jawab atas 50 serangan teroris terhadap pasukan militer Mali dan Burkina Faso. 

Kelompok teroris yang berafiliasi dengan Daesh ini merencanakan dan melaksanakan 27 operasi teroris dalam periode yang sama.

Lemahnya pasukan keamanan regional akibat berbagai kudeta militer dalam beberapa tahun terakhir merupakan penyebab utama ketidakamanan di negara-negara Afrika. Selain itu, kehadiran kekuatan Barat di negara-negara tersebut dibarengi dengan penyebaran ekstremisme di kalangan penduduk lokal dan memberikan landasan yang kuat bagi tumbuhnya kelompok teroris seperti Jabhat al-Nusra dan Daesh.

Seluruh pasukan militer AS ditarik dari Niger

Empat bulan setelah pembatalan perjanjian keamanan dengan Amerika Serikat oleh pemerintah Niger, pemerintah Amerika mengumumkan akan segera menarik seluruh pasukan militernya dari negara tersebut. Sebelumnya, Washington berulang kali menunda penarikan pasukan militernya dari Niger.

Dewan Pemerintah di Niger secara sepihak membatalkan perjanjian kerja sama militernya dengan Washington tahun 2012 sehari setelah kunjungan tiga hari pejabat senior Amerika ke Niamey (ibu kota negara ini) dan menjadikan kehadiran pasukan Amerika di Niger ilegal dan dianggap bertentangan dengan kepentingan negara ini.

Pasukan militer Jerman juga terpaksa mundur dari Niger

Menyusul kegagalan negosiasi antara pemerintah Jerman dan Niger untuk memperluas kehadiran angkatan bersenjata Jerman di Niger, tentara Jerman akan meninggalkan pangkalan udara dan lokasi utama pasukan militer Jerman dari Niger pada tanggal 31 Agustus. Kegagalan perundingan terjadi setelah pihak berwenang dan dewan militer baru di Niger menolak memberikan kekebalan kepada tentara Jerman dari tuntutan.

Tentara Jerman telah menggunakan pangkalan ini sejak tahun 2013 sebagai pusat dukungan pasukan militernya di Niger dan Mali. Dewan militer baru Niger mengambilalih kekuasaan pada Juli 2023 dan sebelumnya membatalkan perjanjian keamanan dengan Prancis dan Amerika Serikat, yang menyebabkan penarikan total pasukan militer Amerika dan Prancis dari Niger.(PH)